Papua Barat Daya - Di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan di wilayah pedalaman, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY tampil sebagai sosok inspiratif bagi generasi muda Papua. Dengan semangat pengabdian, mereka turun langsung menjadi tenaga pendidik di SD YPPK Fuog, Kampung Fuog, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Senin (20/10/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas teritorial, tetapi bentuk nyata kepedulian Satgas terhadap masa depan anak-anak Papua yang masih minim akses pendidikan dan tenaga pengajar. Para prajurit Marinir yang tergabung dalam Satgas tampak berbaur akrab dengan para siswa, mengajarkan pelajaran dasar seperti membaca, menulis, berhitung, hingga pendidikan kewarganegaraan dan wawasan kebangsaan dengan metode yang menyenangkan.
“Kami hadir tidak hanya menjaga batas negara, tetapi juga ikut membangun masa depan bangsa dengan mencerdaskan anak-anak Papua. Mereka adalah tunas-tunas harapan yang harus kita bimbing dengan kasih dan semangat kebangsaan, ” ujar Danpos Fuog, dengan penuh haru.
Suasana belajar di SD YPPK Fuog tampak hidup dan penuh semangat. Tawa ceria anak-anak menggema di ruangan sederhana yang kini dipenuhi semangat baru. Para siswa begitu antusias mengikuti pelajaran yang dibawakan oleh para prajurit, yang tak hanya mengajar tetapi juga memotivasi agar mereka berani bermimpi tinggi.
“Bapak-bapak Marinir bukan hanya guru, tapi juga teladan bagi anak-anak kami. Mereka datang dengan hati yang tulus, mengajarkan bukan hanya pelajaran sekolah, tapi juga nilai disiplin dan cinta tanah air, ” ungkap Habel Sorry, Kepala Sekolah SD YPPK Fuog.
Menurut Habel, keterlibatan TNI dalam dunia pendidikan di pedalaman menjadi angin segar bagi masyarakat. Selama ini, keterbatasan tenaga pendidik dan jarak yang jauh sering membuat kegiatan belajar mengajar terhambat. Kehadiran Satgas menjadi bukti nyata bahwa negara tidak pernah absen dalam mendukung pendidikan di wilayah terpencil.
Kegiatan mengajar ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat setempat. Anak-anak dan warga Kampung Fuog kini melihat para prajurit bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat dan pelindung yang membawa harapan.
“Kami bersyukur atas kehadiran mereka. Anak-anak jadi rajin datang ke sekolah karena merasa senang belajar bersama bapak-bapak Marinir, ” tutur Yohana Kobogau, salah satu orang tua murid dengan mata berkaca-kaca.
Melalui kegiatan ini, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat Papua sebagai pelindung, pengayom, dan pendidik. Di tengah tantangan medan yang berat, mereka tetap menyalakan cahaya harapan bagi masa depan anak-anak bangsa di ujung timur Indonesia.
(Maya/AG)